Jika aku di tanya “Apa hal yang paling kamu suka?” aku akan sulit menjawabnya. Karna setiap masa, aku memiliki kegemaranku sendiri. Bahkan jika aku di tanya lebih Spesifik “Apa hobimu?” aku kebingungan, bahkan sejak dulu akupun bingung dengan apa yang aku gemari
Lalu muncullah Prompt “Naksir Berattt” dari Nyari Tantangan hari ke 4 ini. Membuatku berpikir keras, apa yang membuat aku suka banget kepada sesuatu. Musik? tergantung mood. Buku? semua buku yang aku baca punya impact masing masing sih. Film? entahlah, yang pasti ada yang bagus ada yang jelek — menurutku.
Setelah aku sedikit berdiskusi dengan Buddy — teman menulis pada hari ke 4 Nyari Tantangan ini. Aku jadi terpikir pada satu hal, anime. Hal kecil yang menjadi kesukaanku selama pandemi, yang mengantarkanku kepada mimpi “Aku akan ke Jepang suatu saat nanti”. Jadi sepertinya menarik, jika Anime ini menjadi topik utama pada tulisan kali ini.
Panggil aku Wibu. Aku akan bangga dengan sebutan itu. Bagiku, panggilan wibu bukan suatu olokan. Itu adalah suatu identitas yang melekat pada diriku sejak pandemi 2020. Sejak libur ‘2 minggu’ itu.
Kata Wibu sendiri berasal dari kata “Weaboo” yang populer di Amerika. Kata “Weaboo” merujuk pada orang orang yang tergila gila dan menyukai kebudayaan, sejarah dan kultur jepang secara masif. — koreksi jika aku salah, hahahaha
Tapi memang, kata Wibu di Indonesia cenderung menjadi kata ‘olokan’ kepada orang orang nerd parah yang suka sama peranimean. Maka dari itu, biasanya orang orang cenderung lebih suka di sebut Otaku atau Animelovers ketimbang Wibu. Padahal, menurutku sama sama aja. Kita sama sama suka kebudayaan jepang.
Tentu, aku mengenal Anime sejak masih kecil. Ketika TV Swasta di Indonesia saat itu sedang gencar gencarnya menampilkan kartun dari luar seperti Naruto, Doraemon, Ninja Hatori dan lain sebagainya menjadi tontonan masa kecilku. Tapi saat itu, aku masih belum mengenal istilah Wibu.
Aku baru tau Istilah wibu ketika tahun 2017. Salah satu teman SMPku menyarankan untuk menonton anime Sword art Online, yang katanya ga kalah dari cerita dan animasi dari anime favoritku saat itu, Naruto.

Di tahun tahun itu, aku tidak memiliki akses kepada anime anime yang direkomendasikan temanku itu. Terlebih, aku bukan pengikut gila Naruto. Aku hanya tau alur cerita naruto dari teman temanku yang mempunyai TV di rumahnya. Alasannya sederhana, aku tidak memiliki akses ke Internet.
Tetapis semenjak Internet sudah bisa aku akses dengan mudah. Pada tahun 2020, ketika pandemi pertama kali muncul. Aku mulai mengisi hari hari gabutku itu dengan anime. Di mulai dengan Sword art Online.
Review sedikit tentang anime itu. Secara premis cerita, anime itu menawarkan hal yang cukup unik. Seorang gamers yang terjebak di dalam dunia virtual game mematikan. Jika seorang gamers itu mati di dalam game, itu artinya dia juga akan mati di dalam dunia nyata.
Menyeramkan sih setelah aku pikir pikir.
Baik secara animasi, penceritaan, penokohan dan world building pada Season pertama anime ini cukup solid. Aku menyukai bagaimana sang karakter utama memiliki perkembangan tokoh yang begitu indah.
Selama pandemi aku memiliki catatan “Daftar Anime Selama Pandemi” yang aku simpan sampai sekarang. Walau dalam catatan itu hanya tercatat anime anime yang pernah aku tonton terbatas pada masa pandemi. Tetapi daftar itu sudah cukup banyak, menghabiskan 4 halaman. Daftar itu berisikan Judul anime yang aku tamatkan, Judul manga yang aku tamatkan dan beberapa anime dan manga yang aku lihat hanya beberapa chapter/episode.
Aku pernah menamatkan 1 series anime (12 episode) dalam satu hari. Atau mungkin, aku pernah lebih gila dari itu? tetapi yang pasti, setelah pandemi berakhir dan kesibukanku sudah terisi dengan sekolah juga kampus. Menonton anime bukan lagi hal utama yang aku lakukan.
Menonton anime hanya menjadi selingan saja. Belakangan, aku jarang sekali sengaja mencari anime yang ingin aku tonton. Aku hanya menunggu kabar anime terbaru yang premis ceritanya menarik dan dapat aku tonton legal di Youtube Muse Indonesia.
Musim lalu, ada satu judul anime yang sangat aku sukai. Anime ini menggambarkan akhir dari petualangan ‘sang pahlawan’. Menceritakan Frieren yang berpisah dari Party petualangan itu dan mencari makna hidupnya. Frieren adalah seorang Elf yang hidup lebih lama dari teman teman Partynya.

Jika kamu tertarik menjadi wibu, maksudku mencoba menonton anime. Aku rasa Frieren adalah anime pertama yang harus kamu nikmati. Dengan total 24 Episode, kamu dapat menikmati sinema magis petualangan Frieren di dunia Sihir.
Anime adalah salah satu dari sekian banyak tentang jepang yang aku suka. Aku menyukai bagaimana budaya jepang, bagaimana cara orang orang jepang memandang hidup dan lain sebagainya. Seperti yang sempat aku singgung di awal. Jepang adalah tempat yang ingin aku kunjungi suatu saat nanti. Doakan ya, hahahaha
Tulisan ini dibuat untuk Pekan #NyariTantangan dengan tema harian “Naksir Berat!”. Yuk #NyariTantangan bersama Nyarita!